FORBES membuat judul berita "Telegram Founder Says Users Should Delete WhatsApp Delete". Ini adalah model buruk marketing yang dilakukan Pavel Durov, ia mencoba menarik calon pengguna app Instagram dengan menyerang WhatsApp dan issue yang diangkat masalah keamanan data dan kemungkinan mengambil keuntungan dari data pengguna. Apa yang dilakukan Pavel ini seperti menusukkan belati ke tubuhnya sendiri.
Apakah cara yang dilakukan Pavel ini sebagai bentuk frustasinya, yang sudah hampir satu dasa warsa penggunanya tidak pernah berkembang?
Jika dilihat jumlah penggunanya, seperti yang diklaim Pavel telah mendapat tambahan 6 juta pengguna, jika diplot jumlah ini, merupakan jumlah populasi di satu perkotaan padat. Penambahan yang tidak significant. Bandingkan dengan WhatsApp, di tahun ketiganya sudah mencapai ratusan juta pengguna. Sekarang digunakan oleh milyaran ummat diseluruh dunia.
Jadi limpahan 6 juta pengguna dari pengguna WhatsApp hanya karena kasus kebocoran data, jumlahnya tidak lebih dari 1 %. Itu pun bisa dipastikan dari orang - orang yang dimobiliasi untuk menghancurkan reputasi Facebook, yang sampaindengan detik ini bergerilya mengkampanyekan anti semua produk milik Facebook.
Karena kebocoran data pengguna bagi pengguna sendiri bukan sesuatu yang ditakutkan. Kebanyakan orang menggunakan Facebook, IG dan WhatsApp untuk bersenang - senang. Jadi data mereka disadap atau disalahgunakan tidaklah sesuatu yang penting.
Seperti Friendster yang sudah tidak ada, penggunanya tidak mempermasalahkan data pengguna dan semua file yang ada di Friendster menghilang, begitu dengan Multiply. Tapi kenapa kasus Facebook dibesar - besarkan?
Karena Facebook sekarang makmur. Kemakmurannya yang ingin mereka curi dengan cara membangun sentimen negatif. Dan sekarang hal yang dilakukan satu tindakan bodoh dari Pavel Durov dengan membangun sentimen negatif kepada WhatsApp.
Dengan apa yang sudah dilakukan Pavel Durov yang sukses membuat app Telegram, sepertinya dia harus mulai belajar marketing. Jika Pavel Durov bersedia Aha Sarang Komputer siap membantu Anda mengajarkan marketing.
Semoga informasi ini bermanfaat.
No comments:
Post a Comment