Per 25 Mei 2018, aplikasi Whatsapp tidak akan bisa diakses oleh anak berusia 16 tahun ke bawah. Uji coba ini akan dilakukan di Inggris dan daratan eropa. Apakah nantinya peraturan ini dapat berjalan dengan efektif?
Yang melatarbelakangi peraturan ini datang dari Uni Eropa, yang tidak hanya ke provider Whatsapp, yakni Facebook. Tapi juga kepada semua provider media sosial, termasuk Facebook dan Google. Langkah perubahan peraturan sudah dilakukan oleh Google, Facebook, twitter, Instagram, Youtube. Dan untuk Whatsapp akan dengan membatasi batasan usia untuk bisa membuka aplikasi whatsapp. Apakah langkah ini akan berjalan dengan efektif?
Dilihat dari sebuah upaya, tentunya langkah ini sangat positif, bagi perkembangan sikologi anak secara normal. Karena dapat kita lihat dampaknya sampai dengan hari ini, media sosial telah mengubah prilaku anak secara budaya dan sosial, yang membuatnya kurang terlatih oleh tantangan alam dan kehidupan.
Dilihat dari sudut efektivitas, dapat dikatakan masih jauh, jika melihat berbagai fitur yang ada didalamnya, juga dari berbagai aplikasi penyedia jasa server PVN. Mesikpun demikian langkah ini patut diberi apresiasi, dan bukan hal yang tidak mungkin untuk membuat peraturan ini menjadi sempurna. Disini hanya dibutuhkan para programmer yang bisa sedikit gila untuk mengerahkan semua kemampuannya.
Bagi para programmer ini tentu bukan sekedar tantangan, mereka menjadi seperti terbiasa hidup dalam memecahkan kode rumit, yang terkadang harus membenturkan kepala untuk memecahkannya. Namun ketika sudah terpecahkan tidak ada satu orangpun yang menghargai keberhasilannya, selain orang menikmati karyanya.
Whatsapp akan melakukan banned jika nantinya diketahui, bahwa pengguna masih berusia 16 tahun kebawah. Dalam sebuah aplikasi, membuat konsep iti mudah, namun bukan hal yang sederhana ketika konsep ini harus bisa diterjemahkan oleh para programmer. Kami dapat mengatakan ini, karena Aha Sarang Komputer juga seorang programmer IT, jadi mengerti betul apa yang dirasakan para programmer. Berbeda dengan hacker, hacker ini bukan creator tapi bisa dikatakan menyadur kreasi orang atau merusak kreasi orang, jadi hacker tidak bekerja pada titik permulaan.
Dan sejauh ini, aplikasi whatsapp dapat dibuat kloning, sehingga dengan mudah dipalsukan. Dan banyak beredar di play store aplikasi palsu whatsapp yang tidak sedikit penggunanya. Itu karena aplikasi tersebut menawarkan hal yang lebih yang tidak ada di aplikasi Whatsapp original, hal yang lebih ini menjadi digemari karena mengakomidir apa yang diinginkan penggunanya.
Jadi dapat disimpulkan dalam membuat rules baru ini tiga hal yang akan dihadapi whatsapp, yaitu
- Manipulasi Usia
- Provider PVN
- Whatsapp palsu
Kembali ke awal pembicaraan, dengan tantangan diatas, maka yang menentukan adalah upaya dari niat baik Whatsapp untuk membuat peraturan itu bekerja secara optimal.
Kita tunggu apa yang terjadi setelah tanggal 25 Mei 2018.
No comments:
Post a Comment