Twitter telah melakukan pembenahan terutama dengan maraknya akun palsu yang menyebarkan berita palsu. Namun Twitter tidak dapat berbuat apa - apa terhadap akun - akun twitter palsu ini, sekalipun telah membuat rules registrasi yang cukup terperinci tentang profil penggunanya. Twitter hanya dapat memberikan informasi tentang status akun tersebut berdasarkan kriteria yang sudah mereka tetapkan. Pengguna dapat menggunakan informasi ini untuk mengetahui apakah ada dalam daftar followernya pemilik akun palsu.
Di dalam dunia maya seperti media sosial, ada pertarungan yang konstan antara kualitas dan kuantitas. Banyak pengguna menginginkan banyak teman dan pengikut yang dapat mereka temukan, sementara yang lainnya, berusaha untuk mendapatkan teman dan pengikut dengan standard kualitas yang lebih tinggi lagi. Di belahan lain, ada yang mengejar banyak teman hanya untuk memanfaatkannya demi kepentingannya sendiri. Varian inilah yang sering menimbulkan ledakan berita
Seperti juga Facebook, twitter pun kini mulai memberikan kemudahan penggunanya untuk mendapatkan pengikut atau pun teman yang berkualitas. Hadirnya situs Fakers yang juga telah meliris app Fakers.
Pengguna dapat menggunakan fasilitas ini untuk menyaring penggunanya. Dengan bantuan Fakers App, Anda dapat menemukan media yang menyenangkan di Twitter, Fakers menawarkan wawasan tentang kualitas dan kuantitas pengikut Anda. Seklipun tidak sepenuhnya 100% dapat menyaring mana akun twitter berkategori "Good" dan mana yang "Fakers".
Untuk beberapa kasus, seperti pembuat akun ganda dan multi dengan nama user berlainan, ini masih sulit dideteksi, seperti pengguna yang menggunakan username kombinasi nama dan jumlah angka, misalkan @nama2345717, ini tidak selalu masuk akun palsu. Fakers hanya memberi nilai 3-5% fakers.
Nilai 3% fakers ini hanya menunjukkan area pemilik dipalsukan, sebab pemalsu dapat mendaftarkan akun twitter dengan alamat email baru yang dapat menyamarkan alamat. Seperti sekarang, banyak bermunculan akun - akun palsu yang maenyebar berita hoak, terutama mereka yang menjadi tim kampanye partai politik, apalagi berhadapan dengan Pilpres 2019.
Mereka mati - matian mencoba mempengaruhi pengikutnya untuk kepentingannya, semua penilaian , pandangannya jauh dari objektivitas, yang ini dapat menyakiti bangsanya terutama mereka kaum marginal.
Seperti kemaren, ledakan Donald Trump pada akun - akun palsu dan berita palsu, ini seolah ingin menggambarkan , bahwa hanya yang berada digaris luar pemerintahan yang suka menyebar berita palsu.
Padahal kenyataannya tidak demikian, garis luar dan garis dalam dalam membuat berita palsu. Bedanya yang berada digaris dalam, mereka menyebutnya dengan istilah manis, yakni "citra". Mereka edarkan berita citra, membangun citra seakan itu bukan masuk kategori yang menjadi berita palsu. Yang sebenarnya yang demikian ini sama nilainya, yakni sama - sam berita palsu.,
Tidak ada asap kalau tidak ada api, semua bermuara dari pencitraan, pencitraan sering dibangun jika apa yang dibangunnya tidak pernah menyentuh rakyatnya secara menyeluruh, sehingga sebagian rakyatnya melakukan hal yang sama demi bertahan hidup, demi kelangsungan hidupnya. Sehingga muncullah potret saling membangun citra, saling mempengaruhi dan pada ujungnya mereka sama - sama saling mencubit dan dicubit.
Sekarang untuk kenyamanan Anda, Anda dapat menggunakan aplikasi Fakers. Sebab app Fakers dapat mengendus akun twiter palsu dengan twit palsu.
Demikian tentang akun twitter palsu dan cara mengetahui akun twitter palsu
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment