Masalah kerusakan pada hardware komputer tidak terlepas dari usia komputer, durasi pemakaian dan software. Kebanyakan Hardware cepat rusak oleh karena software yang terpasang melebihi / mark up ketentuan parameter yang disyaratkan.
Biasanya terjadi karena keinginan besar kemampuan kecil, seperti memperbesar secara manual kapasitas harddisk dan RAM, memperbesar resolusi layar. Dan program pendukung untuk memperbesar resolusi yang terpasang ikut memperpendek usia komputer.
Ketika berhadapan dengan masalah kerusakan komputer yang sering dilakukan adalah mengeksekusi berdasarkan informasi yang dibaca dari hasil perayapan di google, tanpa mengerti prinsip dasar kerja rangkaian dan setiap rangkaian komponen pada perangkat komputer. Yang penting masalahnya bisa diatasi.
Apa yang dilakukannya hanya mengikuti prosedure yang diterimanya. Mungkin bisa saja itu betul, tapi tidak sedikit dampaknya, berhasil sembuh yang satu, muncul masalah baru.
Contoh sedehananya seperti terpengaruh penawaran anti virus, karena takut terinfeksi anti virus pun dipasang bisa lebih dari dua. ternyata kenyataannya tetap saja komputer terinfeksi virus. Ini bukan karena anti virusnya yang jelek. Tapi oleh karena terjadi banyak konflik program didalam komputer.
Konflik ini membuat komponen komputer cepat panas. Akibatnya bisa membuat komputer menjadi lama loading setiap membuka program atau pada saat start up, sering hang dan yang paling parah komputer rusak total.
Solusi
Dalam mengatasi kerusakan hardware, pertama, harus diingat sebelum terjadi kerusakan setelah mengerjakan apa atau menginstall apa atau menghapus apa, dan tidak selalu informasi otomatis yang tampil dilayar baik oleh anti virus maupun program lain (windows dan lainnya, menunjukkan kerusakan dan meminta eksekusinya, karena perintah otu disetting otomatis.
Terkadang info otomatis terjadi karena masalah di hardware-nya. Dan masalah di hardware tidak bisa dilepaskan pada software-nya. Namun jika tidak bisa menemukan penyebabnya, beberapa dibawah ini mudah - mudahan sedikitnya membantu mengatasi permasalahannya, sebagai berikut:
-
Komputer tidak mau booting;
- Cek ke bios, lihat tanggal dan waktu, jika waktu dan tanggal tidak berubah (normal);
- Cek ke safe mode, jika gagal ke safe mode, indikasi gagal lama masuk ke safe mode
- Cek kabel - kabel yang terhubung ke harddisk, kencangkan kalau kendor. start up lagi, masuk ke safe mode, lakukan restore, system restore
- Kemudian lakukan cek file error dengan cara klik drive C, plih tool, setelah selesai
- Lakukan defragment, ini butuh waktu lama , tapi tidak apa, karena ini penting untuk mengembalikan posisi file pada posisinya semula.
- Selesai itu klik run ketik CHKDSK dan klik now.
- Cek ke bios, lihat tanggal dan waktu, jika waktu dan tanggal tidak berubah (normal);
- Komputer sering restart sendiri;
- Indikasinya VGA Card, Proccessor, RAM panas.
- Kembalikan pada settingan semula jika sebelumnya melakukan mark up resolusi graphis layar monitor dan merubah kapasitas RAM.
- Kemudian cek socket 4 PIN dekat processor, cabut jika panas.
- Kemudian solder ulang kaki - kakinya
- Pasangkan kembali jangan sampai terpasang kendor.
- Bersihkan kipas, heatsink dan jangan membuka processor atau pun menambah pasta.
- Penambahan pasta pada proseccor hanya pada kondisi komputer ada komponen atau ujung kabel terbakar karena over heat.
- Dan ketika mengoleskan pasta jangan dicabut processornya ( kecuali sudah paham bongkar pasang processor ). Paling aman pada kondisi sering restart, cukup bersihkan debu pada kipas dan heatsink, selebihnya bersihkan debu pada semua komponen. Cek kondensator di sekitar proseccor, jika ada yang kembung pada bagian atas kondensator, ganti.
- Monitor sering mati sendiri;
- Cek kabel AC pada monitor dan yang terhubung ke CPU, jika normal.
- Angkat VGA CArd dan bersihkan kipasnya,lalu pasang lagi.
- Setelah itu nyalakan lagi komputer kembalikan settingan resolusi layar pada semula.
- Matikan program yang memerlukan resolusi layar melebihi kapasitas VGA card terpasang, kecuali mengganti VGA CARdnya.
- Tidak bisa start up pada saat dinyalakan;
Ulangi start up dengarkan bunyi suara beep kecil ketika mau start up - Kalau bunyinya dua kali, posisi pasang RAM tidak presisi.
- Kalau tidak ada bunyi RAM rusak, jika bunyi panjang salah pasang antara DDR1 dan DDR2, atau pemasangan terbalik.
Demikian tip mengatasi masalah hardware pc atau laptop dan sekian...
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment