Berawal dari ponsel yang menggunakan perangkat fingerprint lock, kemudian aplikasi media sosial pun ikut mencoba melakukan terobosan yang sama, seperti fitur yang ditambahkan aplikasi WhatsApp bulan September 2019. Namun kami sarankan untuk tidak menggunakan fingerprint key disemua perangkat dan aplikasi lainnya.
Fingerprint atau teknologi pemindai sidik jari telah lama diperkenalkan di perangkat ponsel, pertama kali tahun 2004 oleh ponsel bernama Pantech GI100, kemudian mulai populer sejak Apple menambahkan firmware fingerprint di iPhone 5 pada tahun 2013. Sejak itu mulai berjamuran merek ponsel lainnya memasang fingerprint lock.
Teknologi pemindai sidik jari ini dipasangkan sebagai penunjang alat keamanan pada ponsel, menjawab tantangan masalah keamanan data ponsel dicuri dan terhindar dari kemungkinan bisa dibuka orang lain jika ponsel hilang. Itulah sebabnya hadirnya perangkat ini disambut positif oleh konsumen.
Namun ada satu hal yang harus diketahui, teknologi sistem pemindai sidik jari ini menggunakan potensial energi dalam tubuh, sehingga jika seseorang menggunakan sidik jari sebagai kunci pemindainya kemudian meninggal, maka sidik jarinya tidak akan bisa melakukan pemindaian kunci pembuka ponsel.
Sistim keamanan ponsel dengan menggunakan pemindaian sidik jari memang sangat efektif terhindar dari kemungkinan pencurian data jika ponsel bisa dibuka orang lain atau ponsel hilang dan digunakan oleh orang lain. Akan tetapi kita juga harus ingat, bahwa kita juga tidak pernah tahu kapan kita meninggal, bisa sedetik lagi, semenit lagi, sejam lagi, sehari lagi atau seminggu lagi dan seterusnya.
Jika saja itu terjadi, maka ahli waris tidak dapat membuka ponsel jika didalam ponsel ada datang penting bagi ahli waris. Karena itu bisa saja terjadi karena sekarang ini hampir semua akses sudah dapat dilakukan menggunakan ponsel, otomatis sebagian besar orang menyimpan datanya di ponsel.
Dan sistem keamaan dengan sidik jari yang bisa dikatakan paling aman dari pencurian data dan atau penyalahgunaan data jika ponsel hilang atau dicuri. Namun persoalannya, ponsel yang di curi itu apakah pasti balik lagi ke pemilik asalnya, jika hilang atau dicuri?
Pasti jawabnya tidak ya, hampir 90% ponsel hilang tidak pernah kembali kepemiliknya dan 99% ponsel dicuri tidak pernah balik lagi ke pemiliknya. Jadi dengan begitu untuk apa melakukan pengamanan dengan pemindai sidik jari, jika untuk mengamankan dari kemungkinan ponsel hilang atau dicuri. Mungkin saja langkah pengamanan bisa berguna untuk mengamankan dari penyalahgunaan data, namun kemungkinan kecil orang tertarik dengan isi data kecuali Anda seorang tokoh atau artis populer.
Jadi dengan menggunakan pemindaian sidik jari untuk membuka ponsel memang efektif namun ini bisa akan muncul nanti di kemudian hari.
Demikian sumbang saran agar tidak menggunakan fingerprint lock sebagai pelindung kerahasiaan data Anda di ponsel Anda. Mulai membiasakan memindahkan data - data penting di ponse setiap hari ke tempat yang menurut Anda aman dan penyimpanannya diketahui oleh keluarga Anda, agar jika ada masalah ada keluarga Anda yang tahu data Anda.
Semoga informasi ini bermanfaat.