Bagi developer web dan blogging sudah terbiasa menggunakan Google Webmaster Tools yang sejak 2008 sampai dengan 2018 menjadi standard untuk meningkatkan indek penulusuran google dengan membuat SEO, manipulasi meta tag. Sekarang telah resmi Google Webmaster Tools pensiun, penggantinya Google Search Console.
Google Search Console sendiri sudah diluncurkan pertengahan tahun 2018,dimana fitur ini mengakomodasi web berbasis amp. Namun saat itu pengguna masih dapat memilih dan menggunakan Googoe Webmaster Tools.
Google dalam tampilan Search Console, menampilkan perampingan fitur dengan fungsi yang lebih luas lagi, fitur ini seperti membuat perluasan sistematik dalam turunan fiturnya, yang fungsinya lebih mudah dimengerti dan dioperasikan dibanding dengan Webmaster Tools. Namun karena masih baru, orang masih meraba untuk dapat mengenali setiap fungsi. Berbeda dengan Webmaster Tools, para developer web sudah sangat menguasai masing - masing fungsi setiap fiturnya.
Sekarang sepenuhnya semua dialihkan ke Google Search Console, sekalipun Google Webmaster Tools masih bisa diakses, namun dalam halaman tersebut selalu diminta untuk beralih dengan model baru, yaitu Google Search Console.
Pada Google Search Console, google menginformasikan, bahwa dalam penelusuran robot Google tidak lagi mengacu pada toolshet domain yang dibuat di Google Webmaster Tools. Dalam hal ini, google memberikan petunjuk dalam pengaturan domain pada menentukan domain Canonic.
Ada empat yang harus dijadikan patokan untuk pengaturan domain yang disampaikan Google, yaitu;
- Gunakan tag # rel ="Canonical" pada halaman HTML
- Gunakan help http rel ="Canonical"
- Gunakan Peta Situs (4) Gunakan 301 Redirect untuk URL nonaktif
For those who were still depending on that option:
— Heba Said (@HebaSaidSEO) June 19, 2019
-Use rel=”canonical” link tag on HTML pages
-Use rel=”canonical” HTTP header
-Use a sitemap
-Use 301 redirects for retired URLs https://t.co/J9OVHuRubG
John Mueller, @JohnMu, Webmaster Trends Analyst at Google, telah menjelaskan hal ini di akun twitternya. Bahkan menitikberatkan pada amp, dimana kemungkinan yang ditelusuri pada tampilan web mobile. Seiring dengan perkembangan yang pesat pada pengguna mobile, ponsel dibanding desktop. Ia juga menambahkan masalah sitemap website, dimana ini yang masih banyak yang belum mengerti dengan pengaturan di Google Search Console.
Untuk pengaturan sitemap yang baru termasuk penambahan backlink dan memperbaiki kesalahan amp, akan dijelaskan lebih rinci di artikel berikutnya.
Demikian info terkini seputar Google Search Console dari Google.
Semoga bermanfaat