Delapan belas jam yang lalu, Facebook menginformasikan di room News Facebook, bahwa perusahaannya telah menghapus 211 akun Facebook, 107 Fan Page dan 43 grup Facebook, serta 87 akun Instagram. Tindakan ini dilakukan karena akun - akun tersebut tidak outentik terhubung ke facebook dan Instagram.
Facebook menyebut akun tersebut beroperasi secara terpisah, yaitu di Uni Emirat Arab, Nigeria dan Mesir, dan dua lainnya di Indonesia dan Mesir. Operasi secara terpisah yang mereka lakukan itu menciptakan "jaringan akun untuk menyesatkan orang lain tentang siapa mereka, dan apa yang mereka lakukan," Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber.
"penghapusan akun itu berdasarkan perilaku mereka, bukan konten yang mereka posting
Namun mereka menjelaskan pula, akun - akun yang telah digunting, telah menyebarkan informasi dan artikel berita yang menyesatkan dalam kampanye Pemilihan Presiden,menyebarkan berita domestik dan topik politik termasuk konten dalam mendukung Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Mesir tentang kritik terhadap Qatar, Iran, dan Turki dan gerakan separatis selatan Yaman.
Mereka itu tidak teroutentikasi ke Facebook, sebaliknya mereka saling terhubung satu dengan yang lainnya dengan menggunakan akun palsu untuk mengkaburkan identitas mereka. Mereka memposting dengan menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia. Facebook telah mengidentifikasi, bahwa mereka ini terhubung dengan tautan link media firm InsightID.
Facebook menegaskan apa yang kemudian menjadi dasar tindakanya adalah bahwa, apa yang mereka lakukan dengan cara seperti mendeteksi dan menghentikan jenis aktivitas ini. Dan Facebook akan terus berupaya mendeteksi dan menghentikan jenis aktivitas ini karena kami tidak ingin layanan kami digunakan untuk memanipulasi orang.
Facebook pun menjelasan pada awal sambutannya, berkomitmen untuk terus meningkatkan untuk tetap menjadi yang terdepan. Artinya membangun teknologi yang lebih baik, mempekerjakan lebih banyak orang dan bekerja lebih dekat dengan penegak hukum, pakar keamanan, dan perusahaan lain.
Dari apa yang disampaikan Facebook, satu sisi demi integritas platform sosial media seperti Facebook, sisi lain telah menyimpang dari kebebasan privacy, karena tidak lagi sebagai admin tapi sebagai pemantau